Jadikanlah Makananmu sebagai Obat - Gunakan Sinergi Herba untuk kesehatan Prima


Puasa Sebulan Ramadhan, Setahun Buah Ramadhan

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTY5r-w6Bt-lcmRZOCMR1cR7ceDd88GeIng_z7kq-5CVV26OG67zA

http://blogbintang.com/wp-content/uploads/2012/04/otak.jpg


( Rahasia 40 hari )
Dalam ISNA Convention Mei lalu di Toronto, kami mendapat kiat menghilangkan kebiasaan buruk. Caranya mudah. Pertama buat daftar kebiasaan-kebiasaan buruk yang ingin kita hilangkan. Kedua, buat prioritas berdasarkan kebiasaan buruk yang mendesak untuk segera dihilangkan. Kemudian buat tabel hari ke-1 sampai hari ke-40.

Ketika hari-1 kita tidak melakukan kebiasaan buruk tsb maka kita beri tanda centang pada hari tsb. Demikian seterusnya. Namun perlu diingat bahwa kegiatan buruk tsb harus tidak dilakukan terus-menerus "tanpa terputus".

Misalkan kita berhasil tidak melakukan kebiasaan buruk tsb hingga hari ke-38, namun tiba-tiba kita terlupa dan tanpa sengaja melakukannya pada hari ke-39 maka konsekuensinya kita harus mulai dari awal kembali, hari ke-1.

Demikian halnya bila kita ingin menumbuhkan suatu kebiasaan baik, "Jangka Waktu" dan "Kontinuitas" memegang peranan sangat penting.

Mengapa kita harus melakukannya secara terus menerus selama 40 hari? Jawabannya ada pada proses neurogenesis yang memang membutuhkan waktu selama 30 hari.

30 hari Proses Neurogenesis

Dalam artikel mengenai otak "You use it or lose it", dipaparkan bahwa sel-sel otak bila tidak digunakan maka ia akan mati dengan sendirinya dan kemudian diganti dengan sel-sel otak baru sesuai dengan informasi/aktivitas baru yang kita lakukan.

Berbeda dengan anggapan selama ini bahwa pertumbuhan sel-sel otak baru (Neurogenesis) hanya terjadi pada anak-anak, ternyata hasil penelitian menunjukkan bahwa neuorogenesis juga terjadi pada orang dewasa.

Bakal sel-sel otak baru (neural stem cells) yang aktif dapat ditemui pada ventricels dan hippocampus, yaitu suatu bagian dari otak yang memegang peranan penting dalam proses penyerapan ilmu (learning) dan ingatan (memory).

Ketika kita mempelajari suatu kegiatan baru, maka besar kemungkinan terjadi proses neurogenesis dimana neural stem cells yang aktif membelah berpindah ke bagian lain untuk kemudian berkembang menjadi sel-sel otak baru dan glia (support cell). Dalam masa migrasi, hanya neural stem cells yang dapat berinteraksi secara aktif dengan jaringan otak yang dapat bertahan hidup. Sebaliknya jika sel tsb tidak aktif maka ia akan mati dalam perjalanan.

Satu hal yang menarik, ternyata proses terbentuknya sel-sel otak baru hingga hingga sel-sel tsb aktif berfungsi dan terintegrasi dalam jaringan otak membutuhkan waktu selama 30 hari.

Oleh sebab itu jika kita memulai suatu kegiatan baru, maka sebaiknya kita melakukan kegiatan tsb secara kontinu minimal selama 30 hari agar informasinya terekam kuat dalam jaringan otak kita.

Sebaliknya jika kita sempat lalai, maka neural stem cells yang berisi informasi mengenai kegiatan tsb "sebagian" menjadi tidak aktif kemudian mati berguguran dengan sendirinya. Dengan kata lain hanya sedikit jumlah sel-sel otak baru yang mengandung informasi baru atau mungkin tidak ada sama sekali.

Ramadhan Bulan Tarbiyah

Setiap aktivitas yang kita lakukan dan semua informasi yang kita peroleh pada dasarnya tersimpan dalam sel-sel otak kita. Oleh sebab itu jangan heran jika pada bulan Ramadhan meskipun syetan, insha Allah terbelenggu namun ada orang-orang yang tetap berbuat
maksiat.

Perbuatan tsb terjadi karena otak yang bersangkutan telah merekam suatu aktivitas yang awalnya tejadi karena godaan syetan, namun karena kegiatan tsb acap kali dilakukannya maka ia akan terus berbuat meskipun syetan yang menggoda sudah tidak ada lagi.

Pada bulan Ramadhan inilah sebenarnya kesempatan bagi kita untuk menghancurkan sel-sel otak yang merekam kebiasaan-kebiasaan buruk dan menumbuhkan sel-sel otak baru yang berisi informasi mengenai kebiasaan-kebiasaan baik.

Ditinjau dari segi waktu, bulan Ramadhan yang didahului dengan bulan Sya'ban kemudian dilanjutkan dengan bulan Syawal mempunyai masa yang cukup untuk terjadinya proses neurogenesis.

Melakukan suatu perbuatan baik pun lebih terjamin kontinuitasnya di bulan Ramadhan. Karena kita memang lebih semangat beribadah di bulan Ramadhan dan cenderung lebih banyak berbuat kebajikan. Lebih rajin sholat, lebih rajin beramal, serta lebih rajin membaca Al-Qur'an. Oleh sebab itu bulan Ramadhan merupakan moment yang sangat tepat untuk memupuk suatu kebiasaan baik.

Contoh praktisnya sebagai berikut, misalkan kita ingin membiasakan diri membaca Al-Qur'an menjelang atau sesudah shalat Shubuh. Maka buatlah tabel Kegiatan Membaca Al-Qur'an selama 40 hari. Setelah itu lakukan kegiatan tsb berturut-turut tanpa terputus. Untuk Sisters yang sedang berhalangan dapat diganti dengan mendengarkan bacaaan Al-Qur'an, berdoa atau berdzikir.

Sungguh merugi orang-orang yang lalai dalam bulan Ramadhan. Karena bisa jadi hanya sedikit sel-sel otak baru yang terbentuk atau mungkin tidak ada sama sekali yang tersisa karena sel-sel tsb semua mati berguguran sebelum sempat tumbuh sempurna.

Fenomena ini akan jelas terlihat ketika seseorang ternyata mengakhiri semua ibadahnya dengan berakhirnya bulan Ramadhan. Ibaratnya bulan Ramadhan berlalu tanpa bekas.

Namun bagi orang-orang yang gigih beribadah dalam jangka waktu yang cukup dan adanya kontinuitas, maka memori untuk melakukan suatu kebiasaan baik akan terpatri kuat dalam jaringan otak mereka. Sehingga kebiasaan tsb akan tetap dilakukan meskipun bulan
Ramadhan telah usai.

Mungkin ini sebabnya bulan Ramadhan sering diidentikkan sebagai Bulan Tarbiyah. Bulan dimana kita dididik agar menjadi lebih baik hingga akhirnya kita mempunyai ingatan yang kuat untuk semua kebiasaan-kebiasan baik yang telah kita latih. Memori inilah yang merupakan bekal agar kita "terus" melakukan kebiasaan-kebiasaan tsb di bulan-bulan selanjutnya. Wallahu 'alam

Indonesia Gudang Herbal Dunia




NET
Tanaman obat tradisional

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SOLO - Indonesia adalah salah satu laboratorium tanaman obat terbesar di dunia. Sekitar 80 persen herbal dunia tumbuh di negeri ini. Indonesia memiliki sekitar 35 ribu jenis tumbuhan tingkat tinggi, 3.500 diantaranya dilaporkan sebagai tumbuhan obat.

"Nenek moyang kita memanfaatkan flora kekayaan alam itu dengan cerdas. Dikenal istilah jamu untuk menyebut ramuan dari tanaman obat," kata Paramasari Dirgahayu, dr.PhD pada pidato orasi ilmiah "Aktualisasi Kearifan Lokal Bidang Kesehatan Untuk Mewujudkan Pembangunan Melenium (MDGs), pada Dies Natalis ke -36 Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) di Kampusnya Kentingan, Solo, Senin.

Indonesia merupakan mega sentra keanekaragaman hayati terbesar di dunia berupa tumbuhan tropis dan biota laut, memiliki kurang lebih 30.000 jenis tumbuhan dan sekitar 7.000 di antaranya berkhasiat obat.

Terdapat 45 macam obat penting yang beredar di Amerika Serikat (AS) berasal dari 14 spesies tumbuhan Indonesia. Termasuk, vinblastin dan vincristin (obat anti kanker) yang berasal dari tanaman tapak dara.

"Namun sangat disayangkan, bahwa potensi besar tersebut belum dimanfaatkan seoptimal mungkin, bahkan China, Korea dan Jepang lebih dikenal sebagai negara penghasil herbal terkemuka di dunia," katanya.

Ia mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa, obat-obatan herbal Indonesia belum mendapatkan kepercayaan seutuhnya dari masyarakat Indonesia, terbukti Indonesia masih mengimpor herbal dari China, Korea dan Jepang.

Tren kembali ke alam yang dipicu dengan usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronis meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu (seperti kanker), mahalnya harga obat, dan komplikasi yang ditimbulkan dari obat sintetik serta meluasnya akses informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia.

Ia mengatakan, hal tersebut harus dilihat sebagai kesempatan dan peluang pengembangan khasiat tanaman obat Indonesia, yang tadinya merupakan obat tradisional, menjadi obat tersertifikasi.

Pemanfaatan tanaman obat dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu juga dapat meningkatkan kemajuan sains dan teknologi bangsa Indonesia. Data menunjukkan banyak obat standard kedokteran berasal dari herbal, antara lain `Asam Salisilat, Morfin, Efedrin, Kloroquin dan Kurkumin, Kina, Artemisinin, Vinblastin dan Vincristin`.
 

Data dari sekretariat Convention on Biological Diversity (CBD) menunjukkan angka penjualan global obat herbal dapat menyentuh angka 60 miliar dolar Amerika serikat setiap tahunnya.

Meningkatnya ilmu pengetahuan teknologi di bidang kedokteran, peningkatan kapasistas peneliti Indonesia, secara prasarana laboratorium berbasis biomolekular dan dukungan funding dari pemerintah dan instansi farmasi, maka pengembangan obat-obatan herbal  berbasis teknologi modern ini sesungguhnya merupakan peluang yang sangat besar dalam menghadapi permasalahan kesehatan di masyarakat dalam era persaingan global ini.
 (*)

Sumber : http://pontianak.tribunnews.com

CORDYCEPS


CORDYCEPS

JIMON CORDYCEPS CAPSULES

[Komposisi] Cordyceps Miselium Powder 500 mg
Spesifikasi: Botol, 500 mg x 100 kapsul.
Manfaat :
- Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit dan menghambat timbulnya tumor.
- Menambah tenaga, meningkatkan kualitas tidur, menghilangkan rasa letih, meningkatkan fungsi seksual.
- Membantu mengatasi berbagai penyakit pernapasan.
- Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai radiasi berbahaya.
- Menghambat proses penuaan tubuh.
- Menurunkan kadar lemak tak baik dalam darah.
- Antibiotik alami.
- Memperbaiki fungsi hati
- Memberi gizi pada ginjal.



Konsumen :
- Kondisi tubuh lemah, imunitas tubuh menurun, mudah terserang flu.
- Perokok berat, sering batuk dan bermasalah dengan saluran pernapasan.
- Daya seksual menurun, penderita diabetes, fungsi lever dan ginjal terganggu.
- Lemak darah tinggi atau yang mempunyai gejala cardiovasculer.
- Menjalani kemoterapi atau radioterapi.


Sejarah dan Manfaat Detil :
Ada ditemukan sejenis mahluk yang pada saat berbeda musim maka dia juga berbeda bentuk. Dia bisa sebagai hewan tetapi juga bisa sebagai tumbuhan. “Ulat di musim dingin, dan rumput di musim panas”, sepintas terbayang sosok makhluk yang aneh dengan bentuk yang dapat berubah-ubah.
Namanya adalah Tong Chong Xia Cao, biasa juga disebut sebagai obat dewa. Arti harafiahnya adalah cacing musim dingin-rumput musim panas.
Dinamakan demikian karena selama musim dingin dia berbentuk sebagai ulat didalam tanah, sedangkan pada musim panas dia muncul di atas tanah sebagai rumput.
Didalam tanah bisa bertahan selama dua tahun dan tidak makan dan tidak bernafas melainkan hanya dengan oksigen yang sangat tipis.
Cordyceps hidup di dataran tinggi Qingzhang (3500 meter di atas permukaan laut). Cordyceps ini merupakan kombinasi ulat dan rumput. Selama musim dingin, cordyceps hidup di dalam tanah seperti ulat. Pada musim panas keluar dari tanah tumbuh menjadi tanaman kecil. Cordyceps mempunyai daya hidup yang sangat kuat. Makanannya adalah akar dan batang tanaman kecil di dataran tinggi tersebut. Masa pertumbuhan di dalam tanah berlansung selama dua tahun. Cordyceps bisa bertahan tidak makan dalam waktu yang panjang. Tahan terhadap cuaca dingin dan oksigen tipis.
Dalam bahasa latinnya disebut sebagai Cordyceps. Sejak dulu kala dia dikenal sebagai obat paru-paru. Dan terkenal sebagai obat asma, bronchitis, batuk dan lain-lain, serta sakit saluran napas. Hal ini sudah tercatat dalam kitab pengobatan cina sejak 1757 sampai kira-kira 1759. Pengobatan tradisional China banyak menggunakan berbagai bahan alami untuk mengobati penyakit, salah satunya menggunakan Cordyceps Sinensis. Cordyceps Sinensis, dikenal dengan sebutan ‘jamur ulat dari China’ adalah tumbuhan yang termasuk family ergot. Dalam bahasa Mandarin, jenis jamur sangat langka ini juga dikenal dengan sebutan dong chong xia chao (Ulat Musim Dingin dan Rumput Musim Panas). Dikenal juga dengan nama aweto di bagian lain China atau Yarchagumba di Tibet. Termasuk dalam klasifikasi jamur, kandungan nutrisi dan zat-zat aktif di dalam Cordyceps memiliki beragam khasiat secara farmakologi yang berhubungan dengan hampir semua sistem di dalam tubuh manusia. Cordyceps Sinensis adalah spesies jamur yang tumbuh di daerah pegunungan sebelah Tenggara China, dan hanya bisa ditemukan pada ketinggian lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut. Spora dari
Cordyceps Sinensis bertebaran dan menyebar oleh tiupan angin pada akhir musim gugur setelah tumbuhan menjadi dewasa. Spora tersebut masuk ke dalam larva (ulat) Hepialidae (sejenis ngengat/kupu-kupu) serta menjadikan tubuh larva tersebut sebagai inang. Secara perlahan spora tersebut menghisap nutrisi larva tersebut untuk menghidupi akar-akarnya. Jamur Cordyceps tumbuh di atas tubuh inangnya hingga larva tersebut mati. Dari bagian kepala larva yang mati tersebut akan muncul badan jamur berwarna coklat tua, sepanjang 3-5 cm. Diperlukan waktu sekitar 6 tahun bagi Cordyceps untuk melengkapi siklus hidupnya. Siklus hidup yang sangat lama tersebut menjadikan Cordyceps tumbuhan yang sangat langka sehingga harganya pun menjadi sangat mahal.
Praktisi pengobatan herbal tradisional China percaya bahwa Cordyceps memiliki kemampuan untukmenyembuhkan hampir semua penyakit. Namun, selama berabad-abad, Cordyceps hanya digunakan secara eksklusif oleh para kaisar di China karena sangat langka dan harganya yang sangat mahal. Hal ini telah membuat Cordyceps Sinensis menjadi sangat terkenal serta serta menjadikannya sebagai bahan obat bernilai tinggi dalam tradisi China.
Legenda mengatakan bahwa orang-orang Yung, yang merupakan kaum pengelana, pertama kali menemukan Cordyceps ribuan tahun yang lalu di dataran tinggi di daerah mereka dan menganggapnya sejenis rumput. Orang-orang Yung mengamati bahwa hewan-hewan yang memakan sejenis rumput berbentuk seperti jamur kecil tersebut menjadi begitu energik dan tangkas. Bahkan hewan ternak sapi yang sudah tua pun menunjukkan tanda-tanda peningkatan kekuatan fisik. Didorong rasa penasaran, orang-orang Yung lalu mengambil tumbuhan tersebut dan setelah mengkonsumsinya mendapati gejala yang mirip dengan hewan-hewan yang memakan rumput tersebut. Sejak saat itu khasiat Cordydeps mulai menyebar ke penduduk daerah lainnya. Di antara golongan masyarakat yang mulai menggunakan Cordyceps untuk pengobatan adalah kaum herbalis di China. Mereka menggunakan Cordyceps untuk mengobati berbagai keluhan sakit pada manusia. Namun, kelangkaan jamur ini menyebabkan harganya menjadi sangat mahal sehingga penggunaan Cordyceps untuk pengobatan hanya terbatas pada kaum kaya dan elit kerajaan saja. Cordyceps Sinensis tumbuh secara liar di dataran tinggi Tibet, di ketinggian lebih dari 5000 meter di atas permukaan laut. Kadar oksigen yang rendah pada ketinggian ini dengan iklim yang ekstrim serta kondisi lingkungan yang tidak bersahabat, membuat hanya segelintir spesies yang bisa hidup karena mampu bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan yang keras, termasuk Cordyceps Sinensis. Semakin keras
dan ekstrim kondisi lingkungan dimana Cordyceps tumbuh, semakin tinggi kualitasnya.
Para pencari Cordyceps telah lama menganggap jamur ini sebagai ‘obat dewa’ dan nilainya lebih tinggi dari emas murni. Masa panen Cordyceps hanya berlangsung relatif singkat, sekitar 4 minggu di bulan Mei dan Juni.
Para pencari Cordyceps yang telah berpengalaman hanya bisa mengumpulkan kurang dari
10 Cordyceps sehari. Jumlah Cordyceps dengan kualitas paling tinggi yang bisa dikumpulkan dalam setahun dari seluruh dunia hanya sekitar 330kg (660 pounds) saja. Hal ini menjadikan Cordyceps sebagai jamur yang sangat langka dan sangat bernilai sehingga hanya bisa dinikmati dan menjadi hak eksklusif kalangan elit kekaisaran China. Di jaman China kuno, Cordyceps hanya digunakan di kalangan istana kaisar dan dianggap memiliki khasiat seperti ginseng yang bisa memulihkan kesehatan tubuh.
Cordyceps digunakan untuk memulihkan kondisi tubuh setelah sakit dalam jangka waktu lama, mengobati lemah syahwat dan impotensi, nyeri syaraf, nyeri punggung, kelelahan fisik, berkeringat di malam hari, gangguan pernafasan, gula darah tinggi, gangguan dan gagal ginjal, penyakit jantung, gangguan hati, meningkatkan vitalitas dan ketahanan tubuh, menenangkan pikiran, mengurangi batuk, anemia, dan insomnia. Pada abad ke-2 sebelum Masehi, kaisar pertama China menggunakan Cordyceps untuk tujuan panjang umur. Wanita cantik China legendaris Yang Kue-fei (701-756 M) juga menggunakan Cordyceps secara rutin dan menganggapnya sebagai obat awet muda. Sejarah pemakaian Cordyceps sebagai herbal antipenuaan dalam pengobatan tradisional China telah ada sejak tahun 1700 SM. Pada periode Dinasti Chin, diceritakan bahwa sang kaisar menyerahkan sejumlah emas untuk memperoleh sejenis jamur untuk pemakaian selama tiga hari. Cendekiawan Tibet juga telah menulis tentang Cordyceps secara rinci pada naskah abad ke-15 dan abad ke-18. Baru pada tahun 1726, dalam sebuah pertemuan ilmiah Cordyceps diperkenalkan ke benua Eropa.
Cordyceps Sinensis yang tumbuh alami memerlukan waktu sekitar 6 tahun untuk melengkapi siklus hidupnya, yang menyebabkan ketersediaannya sangat terbatas sehingga harganya menjadi sangat tinggi.
Khasiat
 

1. Untuk darah
Ø Anti pembekuan darah dalam pembuluh darah jantung
Ø Meningkatkan proses produksi sel darah putih
Ø Menekan terjadinya penumpukan trombosit (sampai >48%)
Ø Memperbaiki kondisi tubuh dan mencegah penyakit menjadi lebih parah
Ø Menurunkan lemak darah
2. Untuk paru-paru
Ø Mengatasi gangguan sistem pernapasan seperti batuk tidak bertenaga, nafas pendek, bengek, asma, masuk angin berkeringat, TBC, dan penyakit paru lainnya)
Ø Mengatasi serta memperbaiki fungsi gaya mekanik sel paru-paru
Ø Memperbesar pembuluh darah, sehingga meningkatkan pasokan darah ke paru-paru
Ø Memperbaiki daya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang menyeluruh terhadap penyakit-penyakit saluran pernapasan
3. Untuk kanker
Ø Mengendalikan kanker stadium lanjur dan melawan tumor
Ø Memberikan efek penyembuhan konvensional yang ideal bagi penderita tumor otak tak ganas
4. Untuk jantung
Ø Memperbesar pembuluh darah, sehingga meningkatkan pasokan darah ke jantung dan menambah volume darah dalam pembuluh jantung
Ø Memberikan efek penyembuhan dan pemulihan yang stabil
Ø Menyeimbangkan zat kalsium dan fosforisasi
5. Untuk hati
Ø Memiliki daya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang menyeluruh terhadap hati
Ø Langsung memperbaiki fungsi gaya mekanik sel hati dan mencegah sirosis hati
6. Untuk ginjal
Ø Memiliki daya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang menyeluruh terhadap ginjal
Ø Memperbaiki kemampuan mekanisme sel struktur ginjal dan mengatasi lemah ginjal
Ø Memperbaiki kerusakan ginjal akibat pemakaian obat-obatan
Ø Melancarkan air seni dan mengatasi sering kencing malam
Ø Menekan infeksi kronis dan penyakit darah fosfor tinggi
7. Untuk kulit
Memberikan daya pemulihan efektid terhadap penyakit bercak ungu akibat trombosit
8. Untuk pinggang
Mengatasi pegal dan lemah tungkai
9. Untuk seks
Mengatasi ejakulasi dini
10. Untuk organ tubuh secara keseluruhan
Ø Merupakan antibiotik alami kadar tinggi
Ø Anti terhadap berbagai macam virus penyebab penyakit organ tubu
Ø Pemusnah racun
Ø Mengatasi pengaruh obat kimia
Ø Mengeluarkan kotoran beracun dan sisa obat yang bersifat racun dari dalam tubuh
Ø Menurunkan peradangan (kemampuannya melampaui hydroconized pine)
Ø Memperbaiki metabolisme secara menyeluruh
Ø Mengatur kekebalan tubuh secara alami, meningkatkan dan mengendalikan kekebalan tubuh yang berlebihan
Ø Memiliki daya penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara menyeluruh terhadap organ tubuh
Ø Mencegah timbulnya penyakit dan memulihkan kesehatan
Ø Meningkatkan daya tahan sel tubuh terhadap proses oksidasi
Ø Menekan rasa lelah (kelemahan fisik)
Ø Menenangkan
11. Untuk usia
Dengan manfaat terhadap organ tubuh secara keseluruhan maka usia kesehatan kita pun dapat menjadi lebih panjang.

KABAR GEMBIRA UNTUK PEMINAT CORDICEP DI INDONESIA .... SEKARANG HERBAL MAHAL INI DI SAJIKAN UNTUK ANDA DENGAN HARGA SANGAT TERJANGKAU .....

100% Asli 

Harga: Rp.280.000 ( gratis ongkos kirim seluh Indonesia )

Bandingkan dengan Cordiceps yang ada dipasaran. Cordiceps ini berkualitas premium dengan harga paling ekonomis


source :http://kordisep.blogspot.com/